Rabu, 18 Mei 2011

Laporan respirasi

I.     PENDAHULUAN


            I.1 Latar Belakang
             
Untuk mengetahui berapa jumlah O2  ­­yang terlarut dalam Plasma darah maka kita perlu melakukan percobaan dalam materi ini. Respirasi adalah mengkonsumsi O­­­2 dan mengeluarkan CO2 yang dikeluarkan dari Paru-paru.  Pertukaran gas ini terjadi disebabkan oleh 2 hal yaitu:

1.      Pergerakan Gas Respirasi.
2.      Proses Diffusi.

Diffusi biasanya terjadi melaui Gas bergerak melalui melintasi membran Respirasi yang dalam hal ini adalah Paru-paru. Kebutuhan O2 dan memproduksi CO2 dari suatu hewan akan meningkatkan sebanding dengan massanya, sedangkan kecepatan gerak Diffusi Kecil, sehingga Rasio Luas permukaan dengan Volume Besar. Kebutuhan O2  pada tubuh setiap Individu berbeda tergan oleh berbagai Faktor antar lain :

1.      Ukuran Tubuh
2.      Umur atau Usia
3.      Kegiatan

      I.2 Tujuan Praktikum
       
1.      Untuk membuktikan Permaebilitas Paru-Paru terhadap Gas
2.      Untuk menentukan Humlah O2 yang dikonsumsi oleh Hewan untuk setiap Kg Berat  Badan dalam Waktu 1 Jam.


II.      TINJAUAN PUSTAKA

II.1 RESPIRASI

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan ( Soejono 1999 )

Paru-paru adalah salah satu organ pada sistem pernapasan yang berfungsi sebagai tempat bertukarnya oksigen dari udara yang menggantikan karbondioksida di dalam darah. Proses ini dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan bantuan haemoglobin sebagai pengikat oksigen. Setelah O2 didalam darah diikat oleh haemoglobin, selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh. Dalam tubuh manusia O2 digunakan sel-sel tubuh dalam proses pelepasan energi. Proses tersebut selain menghasilkan energi juga menghasilkan CO2 yang harus dikeluarkan dari tubuh. Sistem pernafasan berfungsi untuk menyediakan suplai O2 dan mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh. proses pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada saat manusia bernafas. Organ-organ yang menjadi bagian sistem pernafasan dapat dilihat pada gambar ( Campbell 1999)



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNXDsZnnWKeLKGGXt5bbdPTB08XkvzjUaHMu3Vrnr95jyd8JJ9sgnbtsaQD-f7_LnCYK2fI595mzJOHIROO_wlgJ0D-IVBDNTMMPEYR25Dt7kHFrwjL5P7l2XFnOfJ_NJSq2KlX3tSYg/s320/organ+pernafasan.jpg

II.2 Bunyi Pernafasan

          Aliran udara yang terjadi pada proses pernafasan di dalam paru-paru menghasilkan suara yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi paru-paru.Secara umum, suara pernafasan dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1.      Bunyi Nafas (Breath Sounds), adalah bunyi yang bangkit dari bernafas, di luar bunyi adventitious, yang didengar atau direkam pada dinding dada, trachea, atau mulut.
2.       Bunyi Adventitious (Adventitious Sounds), adalah bunyi singkat yang muncul pada saat bernafas, baik kontinyu maupun tidak kontinyu, yang menandakan bahwa ada gangguan pada pulmonary. Contohnya :suara crackles, suara squawks, suara wheezes.
3.      Bunyi Paru-Paru (Lung Sounds), adalah bunyi yang didengar atau terdeteksi di dinding dada atau dada, meliputi sebagian bunyi nafas dan sebagian bunyi adventitious.




II.3 Alat Pernapasan pada Katak
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit ( Karim 2009 )
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-8a-5.jpg
Gbr. alat pernafasan katak
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-8a-6.jpg
Gbr. Mekanisme pernafasan katak
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut.Otot Sternohioideus
Berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane.






Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar ( Supriyanti 2007 )



III. METODE PENELITIAN

III.1. Waktu dan tempat Penelitian

Waktu penelitian Hari Rabu tanggal 9 Maret 2011 di Laboratorium Botani.

III.2. Alat dan Bahan

Alat- Alat                                                                 Bahan-Bahan
1.      Tabung Reaksi                                                   1. Air Karbonat
2.      Kawat Kasa.                                                      2. Larutan Koh 10 %
3.      Syringe 5 ml                                                       3. Kapas
4.      Manometer                                                         4. Paru-Paru Katak
5.      Kapas                                                                 5. Zat Warna Methyl Violet
6.      Beberapa Pipa Karet                                          6.Pencatat Waktu
7.      Termometer
8.      Pemberat
9.      Botol Spesimen

III.3. Cara Kerja

Eksperimen 1


            Dikeluarkan semua Gas yang berada dalam Paru-Paru Katak, kemudian ikat di daerah Bronchus, lalu dipotong iktan tadi. Paru-Paru kosong yang sudah lepas tadi di benamkan ke dalam Air Karbonatdi dalam Tabung Reaksi dan di atasnya letakkan sebuah Pemberat. Amatilah perubahan yang terjadi pada Paru-Paru tersebut.



Eksperimen 2

Di masukkan kedalam Botol Spesimen, masukkan Kapas yang telah dibasahi  KOH dengan Kawat Basa Setinggi 2 Cm, dan di masukkan Hewan kedalamnya, sehingga Kapas yang dibasahi KOH tadi tidak mengenaihewan tadi.Tutup Botol Spesimen dengan Sumbat Karetyang di Lubangi, kemudian pasang Sebuah Tabung ke Lubang Sumbat Karet tadi. Hubungkan Tabung sebelah Luar dengan Keran Tiga Saluran Melalui Pipa Karet. Dipasang/hubungkan Syringe dengan salah Satu saluran Keran dan saluran yang Satu lagi dengan sebuah Manometer atau Syringe dapat juga dipasang pada ujung. Tentukan dengan cepat Larutan Methyl Violet yang di tempatkan di dalam Manometer yang terbuka, kemudian dimasukkan 5 ml Udara melalui Syringe.
Dalam Waktu tertentu di catat kembali posisi Methyl Violet. Dari perbedaan posisi ini dapat di hitung jumlah O2 yang dikonsumsi hewan perr Kg Berat Tubuh dalam Waktu tertentu ( Satu Jam). Nmun demikian sebelum percobssn ini dimulai Hewan percobaannya harus ditimbang terlebih duhulu. Demikian juga dengan Suhu Percobaan harus berada dalam Keadaan Konstan, Sehingga Percobaan ini selalu dilakuakn dalam Water Bath atau selau digunakan beberapa kali ulangan pada berbagai Suhu berbeda. Konsumsi O2 dapat di tentukan dengan menggunakan Satuan ml/Gr/Jam.

Eksperimen 3

1.      Di isi Beker Glass/  Wadah 2/3 dengan Air dingin, tempatkan pada tripid di atas Dawai.
2.      Di tempatkan material yang telah diketahui beratnya dalam suatu Tabung. Jika Material tersebut adalah Larva Blowfish, biarkan ada celah antara Larva dan Kapas     ( mereka akan menggeliat ke arah Soda Lime).
3.      Diletakkan 5 gr Soda Lime di atas kapas dan tempatkan Tabung dalam Water Bath.
4.      Jika Manometer belum berisi Cairan, gambarkab Pipet tetes untuk mengisi Reservoir dari Manometer dengan cairan berwarna. Gelembung Udara akan bergerak perlahan dan terhisap sepanjang Tangan Manometer.
5.      Di Cek bahwa Kran mengarah kedepan dn kocokkan tutup dan Manometer sehingga Tabung kokoh, di tempatkan kembali Tabung ke dalam Water Bath.
6.      Sebelum dikocokkan Syringe ke Kran 3 Cabang tekan Plunger ke bawah dan kembalikan Keran ke posisi Horizontal dan tarik Plunger Syringe untuk membuat Cairan si dalam Manometer muncul keatas dari tabung kapiler dan amati Cairan. Jika dia turun, maka ada kebocoran  dan tutuo hubungan Manometer dan periksa hubungan Keran pada tahap ini.
7.      Jika tidak Bocor, arah Kran ke bawah dan gerakkan  Plunger ( Penghisab) Syringe sehingga dasarnya sama dengan tanda berfungsi pada Syringe.
8.      Diarahkan Kran keatas dan gerakkan Karet penanda pada Manometer padaManometeruntuk menunjukan tinggi Cairan.
9.      Dicatat Waktu atau  Time dan Gerakan Horizontal. Amati Cairan pada Manometer dan pada interval tertentu teken Syringe untuk mengembalikan Tinggi Cairan ke tanda.
10.  Jika penghisab Sringe Full di Tekansebelumditentukan Interval Waktu, arak Kran ke Bawah,Tarik penghisap ke tanda Atas dan purar ke arah Horizontal.
11.  Untuk mengulangi percobaan ikuti Intruksi 7. Setelah 6 cc O2 dikonsumsi, laju Respirasi akan turun.ini perlu dipembaharuiuadara dlam Tabungdenagnpengosong isi dan pengisian kembali.







IV.      HASIL

IV.1. Hasil dan Pembahasan

Eksperimen 1

Hasil

1.      Paru-paru Katak sebelum di masukkan ke dalam Air Asam Karbonat ukuranya kecil.
2.      Setelah Paru-paru Katak setelah di masukkan ke dalam Air Asam Karbonat ukuran Paru-paru Besar dari ukuran semula.


Pembahasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar